Dalam beberapa waktu terakhir, jarak pandang di wilayah Sungai Barito sangat pendek sehingga membahayakan bagi pelayaran kapal-kapal kecil. KABUT asap yang menyelimuti Kalimantan Selatan selain mengganggu arus lalu lintas di darat dan udara, juga aktivitas pelayaran di wilayah itu.
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Trisakti, Banjarmasin, mengeluarkan imbauan agar kapalkapal kecil yang melintas di Sungai Barito, Banjarmasin, untuk lebih waspada. Plh Kepala Kantor KSOP Trisakti , Banjarmasin , Hapid Budiman menjelaskan pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan kepada seluruh nahkoda dan perusahaan pelayaran terkait kabut asap ini.
“Dalam beberapa waktu terakhir, jarak pandang di wilayah Sungai Barito sangat pendek sehingga membahayakan bagi pelayaran,” kata Hapid, kemarin. Saat ini jarak pandang di Sungai Barito kurang dari 100 meter. Padahal, jarak normal mencapai beberapa mil.
Kabut asap juga membuat lalu lintas perahu motor (jukung) yang banyak digunakan warga untuk transportasi juga terganggu. General Manager P T Angkasa Pura II Bandara Syamsuddin Noor, Akhmad Munir, mengakui kondisi kabut asap telah mengganggu aktivitas di kawasan bandara dan jadwal penerbangan.
“Jadwal penerbangan pada pagi hari ke berbagai tujuan praktis terganggu akibat kabut asap,” terang Akhmad Munir. Kabut asap juga masih menyelimuti wilayah Sumatra. Meskipun hujan sudah mulai mengguyur sejumlah wilayah di sepanjang pesisir timur Sumatra bagian selatan, kabut asap belum juga hilang.
“Sudah tiga hari Riau diguyur hujan, tetapi kabut asap tipis masih ada,” kata Bobby Wiheldi, warga Pekanbaru. Berdasarkan pantauan satelit Aqua kemarin sekitar pukul 13.43 WIB, terdeteksi sebanyak 392 titik api di Sumatra bagian selatan seperti dilansir http://www.weather.go.sg.Titik api terbesar di Sumatra Selatan, Jambi, dan Riau.
Berdasarkan citra satelit, sebaran kabut asap kebakaran hutan dan lahan dari selatan ke utara sesuai arah pergerakan angin.Titik api kebakaran yang terbesar berada di Sumatra Selatan mengarah ke Jambi dan Riau. Pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kualitas udara Kota Pekanbaru sudah mulai membaik.
Kualitas udara yang sebelumnya sempat pada posisi di atas 100 ISPU, kini sudah menurun di bawah 100. Namun, partikel asap masih menyengat terutama pada malam hingga subuh. (DY/ RK/N-4) Sumber : Media Indonesia, 18/10/2014, Halaman : 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar