Kebijakan serupa juga diberlakukan sejumlah negara. JELANG penaikan harga BBM, sejumlah daerah berbenah diri. Di Kalimantan Selatan, Pemkab Tanah Laut akan meningkatkan peran Lembaga Penyalur BBM, khusus untuk nelayan dan petani.
“Lembaga ini sebenarnya sudah dibentuk sejak 2012 lalu, dan akan terus diintensifkan. Kami membentuk lembaga ini karena sering terjadi kelangkaan BBM, yang merugikan kelompok nelayan dan petani,“ ungkap Wakil Bupati Tanah Laut, Sukamta, kemarin.
Kondisi itu tentu saja cukup menyesakkan karena mayoritas masyarakat di kabupaten itu ialah petani dan nelayan. “Kami membuat kebijakan itu bekerja sama dengan Pertamina untuk menolong warga,“ lanjut Sukamta.
Lembaga penyalur BBM itu dibentuk di tiap desa dan dikelola warga desa sendiri. Tiap desa nelayan atau desa pertanian mendapat kuota BBM yang merupakan hasil penghitungan kebutuhan riil.
Soal harga jual, pemkab menetapkan harga jual solar Rp6.000-Rp7.000 per liter, sedikit lebih tinggi daripada harga di SPBU atau SPBN Rp5.500 per liter. Alasannya, jarak desa yang jauh membutuhkan biaya pengiriman lebih. Adanya lembaga itu juga membuat nelayan dan petani di Tanah Laut lebih tenang menghadapi kabar akan dinaikkannya harga BBM.
Di Cilacap, Jawa Tengah, pemkab mewaspadai kemungkinan aksi borong dan penimbunan BBM. Kepala Seksi Geologi dan Migas, Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Cilacap Imam Jauhari mengaku telah berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan pengelola SPBU untuk mewaspadai adanya kemungkinan aksi borong.
“SPBU harus benar-benar menjaga agar pembelian oleh konsumen dilakukan secara wajar. Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi aksi penimbunan,“ tandasnya.
Di sisi lain, Kadin Jawa Timur meminta jatah BBM subsidi sebesar minimal 50 persen diperuntukkan bagi industri. “Supaya ekonomi dalam negeri bergerak. Kebijakan serupa juga diberlakukan sejumlah negara,“ papar Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Nelson Sembiring.
Dari sejumlah daerah, dilaporkan, antrean panjang kendaraan terjadi di SPBU. Di Makassar, Sulawesi Selatan, kepadatan terlihat di SPBU Pettarani I dan VII, SPBU Alauddin-Tala Salapang, dan SPBU Bawakaraeng.
Namun, pengelola SPBU mengaku belum pernah kehabisan stok. (DY/LD/FL/LN/ AD/N-3) Media Indonesia, 8/11/2014, halaman 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar