PROVINSI Kalimantan Selatan mulai mewaspadai bencana banjir setelah hujan mengguyur wilayah itu dalam sepekan ini.Pascakekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) berpotensi dilanda banjir dan tanah longsor.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel, Ikhlas Indar menjelaskan kondisi degradasi lingkungan yang terjadi di Kalsel menyebabkan daerah tersebut rentan dilanda banjir dan tanah longsor.
“Setiap tahunnya bencana banjir dan longsor selalu terjadi. Bahkan intensitasnya terus meningkat. Ini perlu diwaspadai,“ kata Ikhlas, kemarin. Ikhlas memaparkan dalam skala nasional, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia sepanjang 2014 cukup besar.
“Ada 697 kali bencana banjir dan longsor yang menyebabkan 339 orang tewas dan 1,7 juta warga terpaksa mengungsi.Ribuan rumah warga rusak,“ imbuhnya.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan ancaman bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah termasuk Kalsel dan Kalteng. Saat ini ada 61 juta penduduk di 315 kabupaten/kota berada di daerah bahaya banjir.
Kemudian terdapat 124 juta penduduk di 274 kabupaten/kota yang berada di daerah bahaya longsor.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ancaman banjir dan longsor diprediksi mengancam sejumlah daerah, yakni Sumatra Selatan, Jambi, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalsel, dan Kalteng pada Desember 2014 hingga Februari 2015.
Adapun puncak bencana banjir dan longsor diperkirakan terjadi pada Januari 2015. Sementara itu, provinsi dengan masa siaga darurat yang telah selesai ialah Kalsel dan Jambi pada 31 Oktober lalu. (DY/N-4) Media Indonesia, 19/11/2014, halaman 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar