PROVINSI Kalimantan Selatan (Kalsel) dinyatakan bebas fl u burung setelah dinas peternakan setempat mencabut status siaga fl u burung dan larangan keluar masuk unggas ke wilayah tersebut.
Kepala Dinas Peternakan Kalsel Saberi Madani mengatakan, berdasarkan hasil pengujian di lapangan, penyebaran virus fl u burung telah berhasil ditangani. “Status siaga dan larangan keluar masuk unggas telah dicabut,” ujarnya di Banjarmasin, kemarin.
Perdagangan unggas dan arus keluar masuk unggas ke wilayah Kalsel sudah kembali normal.
Beberapa waktu lalu, virus fl u burung merebak di sejumlah wilayah di Kalsel. Pemprov Kalsel pun menutup arus lalu lintas untuk unggas dari luar Kalsel terutama Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Bahkan, hasil ternak dari Kalsel sempat dilarang dijual ke Kalimantan Tengah karena dianggap belum bebas flu burung.
Serangan flu burung melanda sejumlah kabupaten meliputi Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Barito Kual, Tanah Laut, Tapin, dan Banjar. Jumlah itik yang mati lebih dari 21 ribu ekor dari total populasi lebih dari 4 juta ekor.
Sementara itu, ayam hanya sekitar ratusan ekor dari total populasi 20 juta ekor. Kalsel merupakan sentra peternakan terbesar di Kalimantan. Saat flu burung merebak, sektor peternakan sempat terpuruk. Seluruh unggas dari Kalsel dilarang masuk ke wilayah Kalimantan Tengah karena terpapar fl u burung. (DY/N-3) Media Indonesia, 03/05/2014, halaman : 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar