Minggu, 28 September 2014

Kalimantan Tengah semakin Membara

Kondisi tersebut membuat semakin banyak penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dantransportasi udara lumpuh.

HOTSPOT di Ka limantan makin meningkat. Berda sarkan pantauan satelit Modis kemarin pukul 15.45 WIB, titik api itu terbanyak berada di Kalimantan Tengah, yakni 1.041 buah.

Setelah Kalimantan Tengah, jumlah titik api diikuti di Kalimantan Selatan 261, Kalimantan Timur 189, dan Kalimantan Barat 40. Di Sumatra, berdasarkan pantauan satelit kemarin pukul 07.00, terdeteksi hotspot di Sumsel 223, Lampung 26, Jambi 5, dan Riau 2.

Tingginya jumlah titik api di Kalimantan Tengah membuat kian parah kondisi kabut asap di Kota Palangka Raya, ibu kota Kalteng.

Kondisi tersebut, selain membuat penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), melumpuhkan transportasi udara. Sejumlah penerbangan di Bandara Tjilik Riwut, kemarin pagi, tertunda karena pendeknya jarak pandang.

Menurut Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Norman Dani, penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut ditutup sementara karena pendeknya jarak pandang yang hanya mencapai 200 meter. “Kita menunda keberangkatan sejumlah penerbangan seperti Lion ke Jakarta dan Surabaya. Juga kedatangan Garuda dari Jakarta ke Palangkaraya karena pekatnya kabut asap,“ ujarnya, kemarin.
Namun, sejak pukul 10.00 WIB, menurut Norman, penerbangan kembali normal setelah jarak pandang kembali normal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Muchtar menambahkan, berdasarkan data Posko BPBD Kalteng, mulai Januari hingga September 2O14 jumlah titik panas di Kalteng sebanyak 3.263 titik, sementara untuk periode 1-24 September 2O14 mencapai 1.959 titik.

“Kami tetap meminta agar pemerintah pusat untuk kembali melakukan hujan buatan.Tanpa menggunakan hujan buatan, sulit bagi kita untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan di Kalteng,“ ujarnya, kemarin.

Di Jambi, kendati diguyur hujan lebat lebih dari 2 jam Rabu (24/9) malam, kabut asap kembali menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya.

Di sekitar kawasan Bandara Sultan Thaha, Paalmerah, Jambi Selatan, Kota Jambi, kemarin pagi, kabut asap yang diduga berasal dari kebakaran lahan di wilayah Sumatra Selatan malah kian pekat.

Jarak pandang di landasan pacu Bandara Sultan Thaha hanya berkisar 1.000 meter.Karena jauh di bawah jarak pandang aman untuk pendaratan pesawat, minimal 2.000 meter, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha sepanjang pagi hingga kemarin siang kembali lumpuh.Siaga darurat Di sisi lain, delapan provinsi di Indonesia saat ini dalam status siaga darurat bencana asap, kebakaran hutan, dan lahan. Musim kemarau diprediksi hingga Januari 2015.

“Saat ini delapan provinsi dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, serta kabut asap,“ tutur Inspektur Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bintang Susmanto, saat berkunjung ke Banjarmasin, kemarin.

Delapan provinsi dimaksud ialah Provinsi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Menurutnya, BNPB bersama BPBD di daerah telah membentuk tim terpadu penanggulangan bencana asap, kebakaran hutan, dan lahan di sejumlah daerah tersebut.

Selain itu, sejak beberapa waktu lalu, kegiatan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga telah dilakukan. (Tim/N-1) Media Indonesia, 26/09/2014, halaman 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar